Langkah-langkah
Penelitian:
1. Identifikasi
dan perumusan masalah.
2. Penelaahan
kepustakaan.
3. Perumusan
hipotesis.
4. Memilih
variable dan teknik pengukurannya.
5. Penelitian
populasi dan sample.
6. Pengumpulan
data.
7. Analisis
data.
8. Interpretasi
hasil penelitian.
9. Penyusunan
laporan.
1.
IDENTIFIKASI
DAN PERUMUSAN MASALAH
A. Identifikasi
Masalah.
Penelitian
dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang peneliti. Untuk
ini diperlukan adanya motivasi yang berupa rasa ingin tahu untuk mengembangkan
dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk melihat dengan jelas
tujuan dan sasaran penelitian, perlu diadakan identifikasi masalah dan
lingkungan masalah itu. Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria,
antara lain apakah penelitian itu dapat memecahkan permasalahan, apakah
penelitian itu dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya
maupun kemampuan peneliti sendiri, dan lain-lain.
Identifikasi
Masalah bisa didapat dari:
a. Bacaan,
terutama laporan hasil penelitian.
b. Seminar,
diskusi, dan pertemuan ilmiah lainnya.
c. Pengamatan
sepintasd.Pengalaman pribadi.
d. Perasaan
intuitif (spontan, seketika).
B. Perumusan
Masalah.
Setelah
menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai menyusun
informasi mengenai masalah yang mau dijawab atau memadukan pengetahuannya
menjadi suatu perumusan. Untuk itu, diperlukan perumusan tujuan penelitian yang
jelas, yang mencakup pernyataan tentang mengapa penelitian dilakukan, sasaran
penelitian, maupun pikiran penggunaan dan dampak hasil penelitian.
Cara
merumuskan masalah penelitian, diantaranya:
a. Dirumuskan
dengan kalimat tanya.
b. Padat
dan jelas.
c. Memberi
petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.
2.
PENELAAHAN
KEPUSTAKAAN
Penelitian
dimulai dengan penelaahan pustaka yang berhubungan dengan subyek penelitian
tersebut. Penelaahan pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan
informasi yang relevan untuk penelitian. Penelaahan pustaka dapat menghindarkan
duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka dapat diketahui
penelitian yang pernah dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.
Penelaahan
Kepustakaan dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok :
1. Sumber
acuan umum (kepustakaan / buku-buku teks, ensiklopedia, monograp, dll).
2. Sumber
acuan khusus (jurnal, bulletin penelitian, tesis, disertasi, dll).
Kriteria
dalam memilih sumber bacaan :
1. Prinsip
kemutakhiran (recency).
2. Prinsip
relevansi (relevance).
Penalaran
deduktif untuk konsep-konsep umum, penalaran induktif untuk hasil-hasil
penelitian.
3.
PERUMUSAN
HIPOTESIS
Hipotesis
adalah :jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih
terus diuji secara empiris.
Pengertian
hipotesis :
·
Secara teknis adalah : Pernyataan
mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya masih harus diuji secara
empiris.
·
Secara statistic adalah: Pernyataan
mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel.
·
Secara implicit adalah: Prediksi
Cara
merumuskan hipotesis diantaranya ialah :
1. Menyatakan
pertautan antara dua variabel atau lebih.
2. Dinyatakan
dalam kalimat deklaratif / pernyataan.
3. Dirumuskan
secara jelas dan padat.
4. Dapat
diuji.
Adapaun
jenis-jenis hipotesis diantaranya adalah :
1. Hipotesis
tentang hubungan / korelasi.
2. Hipotesis
tentang perbedaan.
4.
MEMILIH
VARIABEL DAN TEKNIK PENGUKURANNYA
A. Memilih
Variabel
Variabel
adalah Segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian, faktor-faktor
yang berperan dalam peristiwa / gejala yang akan diteliti ditentukan oleh
landasan teorinya dan ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya.
Memilih
Variabel digolongkan menjadi 4 jenis :
a. Variabel
nominal: ditetapkan berdasarkan atas proses penggolongan sifat: deskrit dan
saling pilah (mutually exclusive) antara kategori satu dengan yang lain.
b. Variabel
ordinal: disusun atas jenjang dalam atribut.
c. Variabel
internal: dihasilkan dari pengukuran, yang didalam pengukuran itu diasumsikan
terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama.
d. Variabel
ratio: variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak.
B. Teknik
Pengukurannya.
Teknik
pengukurannya dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Teknik
pola I, yaitu teknik yang disusun berdasarkan atas kegiatan-kegiatan
(operations) yang harus dilakukan agar hal yang diukur itu terjadi.
Contoh:
Lapar adalah kedalam dalam individu yang timbul setelah dia tidak makan selama
24 jam.
b. Teknik
pola II, yaitu teknik yang disusun atas dasar bagaimana hal yang diukur itu
beroperasi.
Contoh:
orang lapar adalah orang yang mulai menyantap makanannya kurang dari satu menit
setelah makanan itu dihidangkan dan menghabiskanya dalam waktu kurang dari 10
menit.
c. Teknik
pola III, yaitu teknik yang dibuat berdasarkan atas bagaimana hal yang diukur
itu nampak.
Contoh:
Ekstraversi adalah kecenderungan lebih suka ada dalam kelompok dari pada
seorang diri.
5.
PENELITIAN
POPULASI DAN SAMPLE
Penentuan
sampel harus mencerminkan populasi. Adapun jenis-jenis sampel diantaranya
adalah :
a. Sampel
rambang (random sampling) yaitu : setiap populasi memiliki kesempatan yang sama
menjadi sampel.
b. Sampel
rumpun (cluster sampling) yaitu : secara kelompok sampel dipilih.
c. Sampel
bertingkat (stratified sampling) yaitu : sampel rumpun yang telah ditentukan.
d. Sampel
rambang proporsional (proportional random sampling).
e. Sampel
representative yaitu : sampel yang paling mencerminkan populasi.
Parameter
yang menentukan representative adalah :
1. Variabilitas
populasi.
2. Besar
sampel.
3. Teknik
penentuan sampel.
4. Kecermatan
memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.
6.
PENGUMPULAN
DATA
Data
penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah
ditentukan. Data tersebut diperoleh dengan jalan pengamatan, percobaan atau
pengukuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan pernyataan
fakta mengenai obyek yang diteliti.
Kualitas
data dipengaruhi oleh kualitas alat pengambil data / alat pengukur, yang
meliputi :
ü Kualifikasi
si pengambil data.
ü Ketertiban.
ü Seluk-beluk
pengambilan data primer / sekunder.
7.
ANALISIS
DATA
Ø Data
diseleksi atas dasar reliabilitas dan validitasnya.
Ø Data
diubah dalam bentuk tabel, matriks, dll (induk tabel / master tabel).
Ø Menganalisis
data.
Statistik
untuk data kuantitatif (konversi 1% dan 5%) sementara non statistik untuk data
deskriptif / textular karena hanya isinya yang dianalisis disebut analisis is
(content analysis).
8.
INTERPRETASI
HASIL PENELITIAN
Data
yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara
sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah
ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau penjelasan
mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang
diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan
atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala dapat dibentuk
hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai lagi
untuk membuktikan hipotesis baru.
Hasil
penelitian harus diuji kebenarannya, apabila hipotesis tidak terbukti maka dapat
dicari kesalahannya melalui beberapa cara, yaitu :
1. Landasan
teori (kadaluwarsa, kurang valid).
2. Sampel
(tidak representatif).
3. Alat
pengambilan data (tidak reliable dan valid).
4. Rancangan
penelitian kurang tepat.
5. Perhitungan
yang salah.
6. Variabel-variabel
luaran (Extraneous Variables) terlalu besar.
9.
PENYUSUNAN
LAPORAN
Bagian
awal berisi :
1. Halaman
judul.
2. Halaman
pendahuluan.
3. Halaman
daftar isi.
4. Halaman
daftar tabel (jika ada).
5. Halaman
daftar gambar (jika ada).
6. Halaman
daftar lampiran (jika ada).
Bagian
intinya berisi :
1. Latar
belakang masalah.
2. Tujuan
penelitian.
3. Penelaahan
kepustakaan, termasuk perumusan hipotesis (jika tidak disajikan tersendiri).
4. Hipotesis
(jika belum dicakup pada pasal sebelumnya).
5. Metodologi.
6. Hasil.
7. Intrepretasi
/ diskusi, kesimpulan, dan saran.
Bagian
akhirnya berisi :
1. Daftar
pustaka.
2. Lampiran-lampiran
(jika ada).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar