Lebih dari 14 abad yang lalu, Islam muncul dan mulai
berkembang membawa visi profetis Nabi sebagai gerakan pembebasan kebodohan dan
keterbelakangan yang terinspirasi oleh kitab suci Al-Qur’an. Ide revolusi yang
di bawa oleh Nabi Muhammad Saw merupakan badai tsunami yang merambah seluruh
lapisan khususnya masyarakat Arab dan dunia pada umumnya. Selain gagasan
tersebut, yang terutama adalah tentang visi pendidikan yang luar biasa.
Semangat Islam yang terinspirasi oleh ayat yang pertama turun "Iqra"
(perintah membaca) dan Al-Muddatsir (perintah untuk bangkit dan menyampaikan).
Sehingga pada awalnya Islam mulai menyebar dengan sistem pemberantasan buta
huruf secara besar-besaran. Karena memang bahwa Islam tidak akan mampu berkembang
dan meningkat manakala di pegang oleh orang-orang bodoh dan tidak tahu apa-apa.
Dan memang sudah menjadi hak manusia untuk pintar dan memperoleh pendidikan.
"Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh"
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Rabu, 04 Mei 2011
Menggagas Pendidikan Yang Mencerdaskan
Sabtu, 30 April 2011
BLOG UNTUK MAHASISWA
Apakah
blog dapat memberikan peran dalam pengembangan mutu mahasiswa di fakultas
syari’ah? Pertanyaan ini langsung muncul dalam benak saya ketika selesai
mengikuti pelatihan penulisan opini di fakultas syariah sekitar satu minggu
yang lalu. Acara tersebut diisi oleh saudara T. Zulkhairi ketua senat pasca
sarjana IAIN Ar-Raniry sebagai pemateri tunggal.
Bukan
tidak mungkin, tetapi apakah mahasiswa di fakultas syari’ah sendiri telah bebas
dari penyakit gaptek? Inilah yang belum bisa untuk kita jawab melihat fakta
saat technical meeting “sayembara penulisan opini di blog” masih ada beberapa
peserta yang tidak mempunyai blog bahkan tidak tahu bagaimana membuat sebuah
blog. Malu memang, tapi inilah kita!
Rabu, 27 April 2011
“PERAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN DAN PERDAMAIAN ACEH”
Latar Belakang
Ini bukanlah sebuah tulisan ilmiah, ini hanya sebuah opini yang didasarkan atas realita di lapangan. Karena ini hanya sebuah opini saya tidak akan menyajikan sebuah tulisan berdasarkan kekangan format penulisan ilmiah. Format penulisan ilmiah telah mengaburkan esensi dari sebuah sugesti yang ingin disarankan. Saya akan menulis bebas, karena dengan berfikir bebas dan menulis bebas akan mengantarkan kita kepada sebuah konklusi yang bisa dijadikan solusi. Benar ini adalah sebuah opini yang nantinya banyak dihiasi asumsi dan persepsi, tetapi yakinlah tetap berada dalam kerangka berfikir ilmiah.
Pemuda dalam definisi sosial adalah generasi antara umur 20 – 40 tahun ( atau 18- 35 tahun dalam referensi lain). Dalam kajian ilmu sosial, puncak kematangan peran publik seorang manusia ialah antara umur 40 -60 tahun. Dari perbandingan di atas, kita dapat menyimpulkan, bahwa pemuda adalah penerus generasi sebelumnya untuk masa yang akan datang.
Ini bukanlah sebuah tulisan ilmiah, ini hanya sebuah opini yang didasarkan atas realita di lapangan. Karena ini hanya sebuah opini saya tidak akan menyajikan sebuah tulisan berdasarkan kekangan format penulisan ilmiah. Format penulisan ilmiah telah mengaburkan esensi dari sebuah sugesti yang ingin disarankan. Saya akan menulis bebas, karena dengan berfikir bebas dan menulis bebas akan mengantarkan kita kepada sebuah konklusi yang bisa dijadikan solusi. Benar ini adalah sebuah opini yang nantinya banyak dihiasi asumsi dan persepsi, tetapi yakinlah tetap berada dalam kerangka berfikir ilmiah.
Pemuda dalam definisi sosial adalah generasi antara umur 20 – 40 tahun ( atau 18- 35 tahun dalam referensi lain). Dalam kajian ilmu sosial, puncak kematangan peran publik seorang manusia ialah antara umur 40 -60 tahun. Dari perbandingan di atas, kita dapat menyimpulkan, bahwa pemuda adalah penerus generasi sebelumnya untuk masa yang akan datang.
Langganan:
Postingan (Atom)