Apakah
blog dapat memberikan peran dalam pengembangan mutu mahasiswa di fakultas
syari’ah? Pertanyaan ini langsung muncul dalam benak saya ketika selesai
mengikuti pelatihan penulisan opini di fakultas syariah sekitar satu minggu
yang lalu. Acara tersebut diisi oleh saudara T. Zulkhairi ketua senat pasca
sarjana IAIN Ar-Raniry sebagai pemateri tunggal.
Bukan
tidak mungkin, tetapi apakah mahasiswa di fakultas syari’ah sendiri telah bebas
dari penyakit gaptek? Inilah yang belum bisa untuk kita jawab melihat fakta
saat technical meeting “sayembara penulisan opini di blog” masih ada beberapa
peserta yang tidak mempunyai blog bahkan tidak tahu bagaimana membuat sebuah
blog. Malu memang, tapi inilah kita!
Melihat
kondisi sekarang ini, peran blog akan sangat sulit dibuktikan apabila tidak
didukung oleh kurikulum penguasaan teknologi internet dari pihak akademika.
Fakultas syari’ah memang bukan lembaga pendidikan yang berperan dalam bidang
teknologi, akan tetapi melihat era komunikasi yang berkembang sekarang ini
penguasaan teknologi telah menjadi kebutuhan pokok untuk mencari dan memberikan
informasi bagi banyak orang.
Kita
memang tidak bisa menutup mata dengan reputasi blog di dunia maya atau internet
yang seakan meredup dengan adanya jejaring sosial seperti Friendster, Facebook,
Twitter dan beberapa media lain yang telah menyita waktu jutaan orang dibelahan
dunia, dan ini disebabkan karena pemanfaatan teknologi internet lebih banyak pada
tujuan entertain dan jejaring sosial dibandingkan dengan tujuan pendidikan.
Padahal
jika kita memanfaatkan blog sebagai sarana penyampaian aspirasi, publikasi,
informasi bahkan sebagai catatan harian tentu akan lebih bermanfaat
dibandingkan dengan hanya berselancar di dunia maya untuk bermain game online.
Karena fakta membuktikan, blog telah memberikan keberhasilan pada banyak orang
walau hanya dengan sebuah tulisan di dalamnya.
Sebagai
contoh, Raditya Dhika salah satu novelis terkenal yang berhasil menembus dunia
penerbitan karena catatannya yang menarik perhatian banyak orang di dunia maya.
Jonru Ginting pendiri sekolah menulis online dan writers academy, Pipiet Senja
novelis tanah air dan masih banyak lagi orang-orang yang terkenal melalu blognya
di dunia maya.
Agar
blog dapat memberikan peran yang berarti bagi pengembangan mutu mahasiswa di
fakultas syari’ah pihak akademika juga harus berperan aktif dalam mengarahkan
mahasiswa kepada penguasaan teknologi internet terutama pada pemanfaatan blog,
sehingga hal yang baik ini tidak hanya digerakkan oleh segelintir mahasiswa
fakultas syari’ah yang menjadi blogger aktif maupun pasif di dunia maya tetapi
ada dukungan lebih dari pihak yang terkait.
Bahkan
saya sangat setuju dengan statemant bapak Muhammad Maulana, M.Ag selaku ketua
jurusan Syari’ah Muamalah wa Iqtishad (SMI) dalam penyambutan acara pelatihan
penulisan opini yang mewajibkan kepada mahasiswa fakultas syari’ah untuk
mengikuti acara-acara seminar maupun pelatihan yang dilaksanakan di dalam
lingkungan fakultas syari’ah.
Disamping
itu pengembangan website, grup SMI Chat Forum serta media lain milik fakultas
syariah yang sudah ada agar mampu memberikan sajian yang lebih menarik dan
menyegarkan sehingga mampu memikat hati mahasiswa fakultas syari’ah untuk ikut
aktif dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi internet sebagai penunjang
kegiatan akademika, toh teknologi internet kan terbilang murah meriah!
Perkembangan
teknologi internet di Banda Aceh sekarang ini pun tidak tergolong sulit melihat
warung-warung kopi telah menjadikan Banda Aceh sebagai kota cyber dengan
internet gratis yang disediakan, jadi tidak ada halangan lagi memanfaatkan
internet untuk tujuan yang produktif, apalagi menjadikan blog sebagai sarana
penunjang peningkatan mutu mahasiswa khususnya di fakultas syari’ah IAIN
Ar-Raniry. Jadi mari kita ngeblog, orang terkenal saja punya blog, kenapa kita
tidak?
Penulis
adalah mahasiswa fakultas syariah jurusan SMI di IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar